Senin, 21 Mei 2012

CINTA & PENGHIANATAN by Asep Nurhidayat


                                                                                *
Cerita ini berawal dari aku masuk sebuah SMA yang sangat favorit di kota bandung aku adalah steve anak seorang pengusaha kaya di bandung, dengan masuk sekolah tersebut aku berharap bisa menuntut ilmu yang lebih di bandingkan dengan SMA, sebulan berlalu sudah aku masuk sekolah untuk hari pertama menjalani MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik) gitu, yang mungkin sudah tidak aneh lagi karena setiap siswa- siswi baru akan mengalami apa yang disebut dengan MOPD.
Hari pertama aku masih terpaku – paku karena teman – teman ku baru semua tapi aku mencoba untuk lebih mengenalkan diriku pada teman – teman baru ku itu hingga akhirnya kau mempunyai teman yang sangat dekat sekali yaitu “pay” dia orang bekasi yang sekolahnya di bandung karena ikut orang tuanya tugas di kota fasion Indonesia ini. Mopd ku jalani dengan tanpa keluhan dan permasalahan saat itu hingga acra yang di sebut mopd itu berakhir dengan lancar tanpa hambatan yang berarti.
Satu bulan setelah mopd berlalu tepat hari itu hari senin kebetulan aku baris upacara di jajaran paling depan, perasaanku sih mengatakan bangga sekaligus gemetaran rasa itu semakin kencang DAG DIG DUG DER mungkin seperti itu apa yang aku rasakan saat ini kayak orang yang lagi pidato di hadapan orang – orang banyak dan berpangkat semua. Pada saat sekolah berjalan aku masuk ekskul PMR dengan bekal yang tidak memadai aku ikut ekstra tersebut walaupun begitu aku tetap semangat dan hingga akhirnya kau terpilih jadi ketua PMR periode pertama , aku berjibaku dengan teman teman agar PMR di SMA yang dulunya tidak di akui secara baik oleh sekolah ingin menjadi yang terbaik, seiring perjalanan PMR aku mulai bosan dengan kesendirian yang ku alama hingga ku memutuskan untuk mencari teman yang bisa memperhatikanku dan bisa di ajak share gitu. Dan mulai ancang – ancang semua jurus aku keluarkan dari mulai jurus cinta monyet, cinta petir, cinta gledek aku lakukan dan hasilnya sangat – sangat manjur perfect to aku punya pacar bernama “meli” cewe cantik, putih, smart pokoknya semua yang saya inginkan ada pada dirinya.
Sesaat pulang sekolah tiba ngedate pertama aku merasa DAG DIG DUG juga(harap di maklum ini pacar pertama ku) aku mulai ngobrol  dengan sang pujaan hatiku sambil berjalan untuk pulang.
“Eu………eu (aku sambil terbata- bata )”
“eu apa synk?”(meli sambil tersenyum manis)
“gimana tadi belajarnya ?”
“oh lancer banget ynk………. Ynk dimana ?”
“sama kok lancar………..” (sambil ketawa lebar ) eh say aku pengen tau dong alasan kamu nerima kau jadi pacar kamu?”
“emang penting?”
“penting ga penting sih tapi penting banget kali synk”
“gitu deh…………..”
“nanti aku jelasinnya ya honey?”(sambil menjewel pipiku)
“ say aku pulang dulu yah? Kamu hati – hati pulangya! (dengan senyuman khas meli pergi meninggalkanku)
“ia ………synk nanti sms aku ya!”
Akupun berpisah dengan meli sang pujaan hatiku untuk pulang kerumah kita masing – masing, aku pulang dengn keadaan yang sangat ceria gitu sepanjang jalan menuju rumah aku nyanyi- nyani untuk meluapkan rasa gembiraku, semua orang yang berpapasan denganku aku sapa dengan menebar senyuman kecil nan bahagia.
Saat itu teng pukul 19.00 wib malam, aku sangat gelisah sekali karena pacarku belum sms- sms juga di sms gak di bales di telpon gak di angkat suasana hatiku kacau gak karuan saat itu hingga akhirnya sang teknologi modern berdering kencang , aku buka sms itu dan berharap dari sang pemilik hatiku, eh ternyata eh ternyata si bonsai sms (bonsai nama panggilan pay) duh nie anak tumben – tumbenan sms aku bikin kaget aja. Hingga tidak lama setelah aku membalas sms dari bonsai aku mendapat sms dari princes ku, allhamdullilah sygkku sms juga (perasaan yng kacau tadi mulai tertata rapih kembali) haha
“malem juga beibz …… age apa neh? Dah makan belum?”
“ udah doank…….low aynk udah belum? Q age tiduran ja bil smsan ma pricesku ….. yank ge pa?”
“q lagi tiduran ja neh , mf ya synk sms nya baru les sekarang  cos abis dari mushola gitu. Udah ko, dah makan ,,,,,,,,,,,,,,,,”
“ gimana nich yank emng gak belajar buat ulangn besok?”
“hehehhe,,,,,,,,,, gak yank nanti aja lah belajarnya. Hany gak belajar juga?”
“ih gombal ynk mah”
“ siapa yang gombal ynk?
“itu say pake princes segala?”
“gak lah, kan itu panggilan sayng a ke neng……..:-)”
“ada ada aja cintaku mah, say dah malem neh mbo yu?”
(sambil cemeberut ku bales sms meli)”ia sayng, met malem za,met bobo, mimpiin q yah?”hehehehe
“ia sanyang bobo juga!met malem c’u tooooooooomorow muach”
Akupun mulai merebahkan tubuhku yang sudah lelah dan lemas lama kelamaan kelopak mataku mulai menghalangi pandanganku dan akhirnya aku tertidur dengan pulasnya.
Tepat pukul 5.00 wib pagi alarm berbunyi memebangunkanku untuk segera membuka mata dan beranjak dari tempat tidur dan bersiap – siap menyiapkan untuk sekolah, gak kerasa sudah pukul 6.30 pagi aku berangkat sekolah berpamtan sama ibu / bapaku dan jalani aktivitas belajar seperti biasanya bahkan jadi luar biasa karena menurutku punya pacar adalah hal terindah saat ini, hari – hari tak terasa begitu cepat berlalu bulan berganti bulan tapi hanya aku yang tidak berganti pacar tetep setia pada meli sang cinta pertama. Tak terasa hubunganku dengan meli sudah dua bulan berjalan tanpa sebuah konflik yang berarti, dan pas saat itu tanggal 30 hari terakhir di bulan itu aku seperti biasa tidak punya prasangka buruk kepada meli yang ada saat meli memanggil aku , aku mejadi salah tingkah kayk orang yang aneh sampai – sampai temenku memangil tidak aku hiraukan, aku duduk berdua sat itu di tangga sekolah dekat ruangan kelasku, meli pun mulai membuka mulutnya untuk berbicara tapi dengan keadaan muk yang bingung gitu.
“say aku mau ngomong sesuatu sama kamu tapi kamu janagn marah dulun ya?”
“ia, ngomong aja dulu gimana mau marah kalau kamu aja belum ngomong saying?”
Dedengan di luar dugaan ku
“perasaan kita udah tidak cocok lagi deh stev?”
“hah, hah gak cocok ? gak cocok dari mananya mel? Kita kan baik – baik aja selama ne?”
“ia, tapi aku gak bisa terusin hubungan kita ini”
“kok gitu?( dengan nada marah)”
“pokoknya gitu deh”
“ya dah gimana nona ja deh aku ikuti semua maumu, jadi mulai sekarang kita putus gitu?”
“iya……………………………….”
“ya dah kamu pergi sana jangan pernah hadir di kehidupanku lagi untuk selamanya !”(dengan amarah tinggi)
Setelah meli pergi perasaanku gak ada semangat mungkin saat ini hal yang masalah putus cinta ada pada diriku.
Bel skolah berbunyi menandakan waktunya jam sekolah sudah habis, dengan tampang yang berlipat – lipat sampai 17 lipatan aku pulang , dan saat itu pula teman – teman ku bertanya
“brad, kenapa lo? Muka di lipet kayak Koran yang mau dikiloin aja ”(candanya sambil tertawa terbahak- bahak)
“jangan bercanda deh aku lagi BT neh………………………….”
“BT kenapa?”
“ meli mutusin aku……..brad”
“ hah, apa apa apa? Coba diulang!
“meli mutusin aku dodol”(dengan suara keras)
“ kenapa gitu?, kan selama ni baik – baik aja?”
“ ia, aku juga gak tau ah gak ada ujan, gak ada angin dia ngomong gitu “
“ya dah, sabar sob”
“ia,ia, …………. Aku pulang duluan ya sob?”
“ya, hati- hati jangan ngelamun terus lo!”
“Okkkkkkkkkkkkkk brother”
Aku pulang dengan tampang putus cinta (semua tau lah yang namanya putus cinta itu gimana) ancurnya mukaku kayak Koran yang akan di jual pada pemulung, aku coba untuk melupakan semua dan mencoba untuk membuka lembaran baru seiring dengan usahaku hatiku berbicara”spirit,spirit wanita bukan hanya dia sajahilang satu tumbuh seribu. Hari – hari mulai berjalan seperti biasa sperti dulu aku yang tidak punya pacar sekarang aku lebih banyak menghabiskan banyak waktu bersama teman – teman, suka duka dilaluli bersama sampai tidak terasa lagi sudah kelas XI / 2 lagi. Raut wajahku perlahan membaik seiring berjalannya waktu dan bulan yang mengelilingi bumi semakin lama semakin amazing .Kelas dua berjalan baru beberapa bulan banyak perempuan yang mulai mendekatiku tapi aku berusaha untuk sendiri dulu, demi sebuah prestasi yang baik dan membanggakan tanpa seorang pacar.
Semester 1 untuk kelas dua di lewati dengan lumayan mulus kayak gitar spanyol dengan segudang masalah dan hal yang terjadi saat itu, semester dua pun menyapa dengan senyuman yang indah. Hingga akhirnya aku mulai melirik seorang cewek cantik asal kota kembang asli dan mulai berpikir untuk mendapatkan cintanya dengan mengubah formasi yang ku pakai dulu yaitu 1111 tembak menjadi 12333333333333333333 tembak  baru 4, sedikit demi sedikit aku mulai pasang aksi yang berupa PDKT yang di lakukan selama +- ½ bulan dan setelah selesai porseni kelas atu yang terkenal dengan porklas ku coba menembak aini dengan jurus elang menikam mangsanya, itupun tidak semulus yang pertama pacaran di tembak langsung mati maksudnya di tembak langsung di terima tapi harus menunggu 3 bulan untuk dapat jawaban darinya. 3 bulan berlalu tak kunjung dapat jawaban tentang kepastian di terima atau tidaknya cintaku, hingga aku menanyakan kembali kepada aini
“ay, ini gimana udah 3 bulan kok gak ada jawaban?”
“jawaban atas apa?”
“emang lupa?”
“atas rasaku padamu, kamu mau gak jadi pacarku” dengan jentelnya ku ungkapkan semua itu di koridor seoklah yang sepi tanpa seorangpun.
“eeu……………………. Aku butuh 3 hari lagi untuk menjawab pertanyaan mu, boleh gak?”
“kalau bisa sekarang aja!”
“emang kamu gak kasihan apa sama aku yang udah nunggu 3 bulan tentang kepastian itu ,,,, ay?”
“tapi yang ini gak bakalan lupa stev?” dengan sedikit emosi
“ udah aku tunggu jawabanmu!” sambil aku pergi meninggalkan aini
“ya, dah”
Percakapan aku dengan aini pun berakhir dengan rasa yang sangat emosi karena dia ternyata menyepelekan apa yang aku ucapkan tiga bulan yang lalu hingga tidak beberapa lama kemudian aku pulang bersama teman – teman sehidup sepenanggunganku dan tidak lupa sebelum pulang ke rumah masing – masing aku dan teman temanku nongkrong di tempat biasa kami berkumpul setiap harinya.
Sesaat setelaah sampai di rumah sekitar pukul 17.30 wib bersamaan dengan raja semesta kembali keperaduanya, akupun bersih – bersih sambil mendendangkan lagu dan tanpa terasa waktu sudah lumayan gelap mengajak ku selesai dari tempat yang segar itu, mamhku seraya berteriak di sela-sela heningya malam itu aku mulai menanyakn apa yang terjadi
“mamah sayang ada pa?”
“ini stev tadi mamah liyat sesuatu di luat sana”sambil menunjuk arah yang membuat mamah terkejut
“ah mamah ada – ada aja “
“bener stev”
“udah ah, stev ke kamar dulu kirain ada apaan eh malah yang tidak –tidak  di takutin, mamah- mamah” sambil ku berjalan menuju singasana tempatku melepas lelah.
Sesampainya di kamar ku ambil sang teknologi canggih abad ini untuk sekedar mengirimkan kata – kata indah buat aini sang calon pengisi kekosongan hatiku, dan mulai ku ketikan huruf demi huruf sehingga menjadi rangkaian yang sangat indah seperti ini.
“telah lama ku menantimu
“Ku tunggu dirimu
“ku harapkan kamu
“semoga kamu bisa mengerti dan bisa mencintaiku
“karena ku takan sia-siakanmu
“hiduplah bersamaku untuk lewati hari-hari berdua
Lalu ku kirim tulisan yang mewakili semua perasaanku saat itu dengan segudang harapan yang bersarang di pikiranku dan asa yang hadir di jiwaku, ternyata smsku mendapat jawaban dari aini tapi dia menjawabnya seperti ini
“persahabatan takan bisa putus
“tidak ada mantan sahabat
“tapi pacar suatu saat nanti akan putus dan ada yang namanya bekas pacar
“lebih baik kita sahabatan aja yah stev?”
“gak ah, aku maunya lebih dari sekedar sahabat, aku tu sayang kamu aini?”
Waktu semakin larut bersamaan setelah aku sms menyatakan perasaaan yang ada, tapi tak kunjung ada balasan dan akhirnya putri  malam mengajakku untuk tertidur dan sekejapku terbius dengan sang malam yang kian mendekati akhir untuk menyambut kaisar siang yang gagah perkasa yang selalu tampak di sebelah timur alam ini.
                                                                             ****
Ke esokan harinya saat jam istirahat sekolah tiba aku bertemu dengn aini di kantin pak sam di pinggir aula sekolahku yang lumayan ramai pembelinya saat itu. Aku menarik aini dan mengajaknya ke halaman aula .
“ay, gimana jawabanya ya atau tidak?”
“kalau ya gimana tidak gimana?” ainipun berbelit – belit menjawab pertanyaanku seakan – akan dia menolakku secara tidak kusadari, aini mulai berjalan meninggalkanku tapi aku tidak tinggal diam dan menyusul aini pada akhirnya kami berdua terhenti dijalan sebelum masuk kelas hingga aini pun menjawab semua pertanyaanku dengan keras dan lantang membuat anak- anak yang menyaksikan pada saat itu terdiam sekejap dan memeberikan applause yang sangat meriah.
“ia, aku terima kamu jadi pacar aku stev”
“beneeeeeeeeeeeeeeeer ay ?” sambil aku pegang kedua tangannya untuk memastikan apa yang di ucapakannya barusan.
“bener stev”
“aku pegang kata – katamu, ya dah makasih kamu dah nerima au jadi cowo kamu “
“ia , aku masuk kelas dulu ya stev?”
“ok deh”
Sambil berlari kegirangan saking bahagianya aku di terima sama aini, aku berlari tanpa memperlihatkan apa yang ada di depan kiri kanan jalan yang ku piajk sehingga aku tersandung batu dan terjatuh “bluk” mungkin seperti itu suara badanku yang menghantam tanah, sambil menahan rasa sakit yang ku alami aku berjalan pelan untuk masuk ke kelas  BERSAMBUNG :-)

0 komentar:

Posting Komentar