*
Cerita ini berawal dari aku masuk
sebuah SMA yang sangat
favorit di kota bandung aku adalah steve anak seorang pengusaha kaya di
bandung, dengan masuk sekolah tersebut aku berharap bisa menuntut ilmu yang
lebih di bandingkan dengan SMA, sebulan berlalu sudah aku masuk sekolah untuk
hari pertama menjalani MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik) gitu, yang mungkin
sudah tidak aneh lagi karena setiap siswa- siswi baru akan mengalami apa yang
disebut dengan MOPD.
Hari pertama aku masih terpaku –
paku karena teman – teman ku baru semua tapi aku mencoba untuk lebih
mengenalkan diriku pada teman – teman baru ku itu hingga akhirnya kau
mempunyai teman yang sangat dekat sekali yaitu “pay” dia orang bekasi yang
sekolahnya di bandung karena ikut orang tuanya tugas di kota fasion Indonesia
ini. Mopd ku jalani dengan tanpa keluhan dan permasalahan saat itu hingga acra
yang di sebut mopd itu berakhir dengan lancar tanpa hambatan yang berarti.
Satu bulan setelah mopd berlalu
tepat hari itu hari senin kebetulan aku baris upacara di jajaran paling depan,
perasaanku sih mengatakan bangga sekaligus gemetaran rasa itu semakin kencang
DAG DIG DUG DER mungkin seperti itu apa yang aku rasakan saat ini kayak orang
yang lagi pidato di hadapan orang – orang banyak dan berpangkat semua. Pada
saat sekolah berjalan aku masuk ekskul PMR dengan bekal yang tidak memadai aku
ikut ekstra tersebut walaupun begitu aku tetap semangat dan hingga akhirnya kau
terpilih jadi ketua PMR periode pertama , aku berjibaku dengan teman teman agar
PMR di SMA yang dulunya tidak di akui secara baik oleh sekolah ingin
menjadi yang terbaik, seiring perjalanan PMR aku mulai bosan dengan kesendirian
yang ku alama hingga ku memutuskan untuk mencari teman yang bisa
memperhatikanku dan bisa di ajak share gitu. Dan mulai ancang – ancang semua
jurus aku keluarkan dari mulai jurus cinta monyet, cinta petir, cinta gledek
aku lakukan dan hasilnya sangat – sangat manjur perfect to aku punya pacar
bernama “meli” cewe cantik, putih, smart pokoknya semua yang saya inginkan ada pada
dirinya.
Sesaat pulang sekolah tiba ngedate
pertama aku merasa DAG DIG DUG juga(harap di maklum ini pacar pertama ku) aku
mulai ngobrol dengan sang pujaan hatiku sambil berjalan untuk pulang.
“Eu………eu (aku sambil terbata- bata
)”
“eu apa synk?”(meli sambil
tersenyum manis)
“gimana tadi belajarnya ?”
“oh lancer banget ynk………. Ynk dimana ?”
“sama kok lancar………..” (sambil
ketawa lebar ) eh say aku pengen tau dong alasan kamu nerima kau jadi pacar
kamu?”
“emang penting?”
“penting ga penting sih tapi penting
banget kali synk”
“gitu deh…………..”
“nanti aku jelasinnya ya
honey?”(sambil menjewel pipiku)
“ say aku pulang dulu yah? Kamu
hati – hati pulangya! (dengan senyuman khas meli pergi meninggalkanku)
“ia ………synk nanti sms aku ya!”
Akupun berpisah dengan meli sang
pujaan hatiku untuk pulang kerumah kita masing – masing, aku pulang dengn
keadaan yang sangat ceria gitu sepanjang jalan menuju rumah aku nyanyi- nyani
untuk meluapkan rasa gembiraku, semua orang yang berpapasan denganku aku sapa
dengan menebar senyuman kecil nan bahagia.
Saat itu teng pukul 19.00 wib
malam, aku sangat gelisah sekali karena pacarku belum sms- sms juga di sms gak
di bales di telpon gak di angkat suasana hatiku kacau gak karuan saat itu
hingga akhirnya sang teknologi modern berdering kencang , aku buka sms itu dan
berharap dari sang pemilik hatiku, eh ternyata eh ternyata si bonsai sms
(bonsai nama panggilan pay) duh nie anak tumben – tumbenan sms aku bikin kaget
aja. Hingga tidak lama setelah aku membalas sms dari bonsai aku mendapat sms
dari princes ku, allhamdullilah sygkku sms juga (perasaan yng kacau tadi mulai
tertata rapih kembali) haha
“malem juga beibz …… age apa neh?
Dah makan belum?”
“ udah doank…….low aynk udah belum?
Q age tiduran ja bil smsan ma pricesku ….. yank ge pa?”
“q lagi tiduran ja neh , mf ya synk
sms nya baru les sekarang cos abis dari
mushola gitu. Udah ko, dah makan ,,,,,,,,,,,,,,,,”
“ gimana nich yank emng gak belajar
buat ulangn besok?”
“hehehhe,,,,,,,,,, gak yank nanti
aja lah belajarnya. Hany gak belajar juga?”
“ih gombal ynk mah”
“ siapa yang gombal ynk?
“itu say pake princes segala?”
“gak lah, kan itu panggilan sayng a
ke neng……..:-)”
“ada ada aja cintaku mah, say dah
malem neh mbo yu?”
(sambil cemeberut ku bales sms
meli)”ia sayng, met malem za,met bobo, mimpiin q yah?”hehehehe
“ia sanyang bobo juga!met malem c’u
tooooooooomorow muach”
Akupun mulai merebahkan tubuhku
yang sudah lelah dan lemas lama kelamaan kelopak mataku mulai menghalangi
pandanganku dan akhirnya aku tertidur dengan pulasnya.
Tepat pukul 5.00 wib pagi alarm
berbunyi memebangunkanku untuk segera membuka mata dan beranjak dari tempat
tidur dan bersiap – siap menyiapkan untuk sekolah, gak kerasa sudah pukul 6.30
pagi aku berangkat sekolah berpamtan sama ibu / bapaku dan jalani aktivitas
belajar seperti biasanya bahkan jadi luar biasa karena menurutku punya pacar
adalah hal terindah saat ini, hari – hari tak terasa begitu cepat berlalu bulan
berganti bulan tapi hanya aku yang tidak berganti pacar tetep setia pada meli
sang cinta pertama. Tak terasa hubunganku dengan meli sudah dua bulan berjalan
tanpa sebuah konflik yang berarti, dan pas saat itu tanggal 30 hari terakhir di
bulan itu aku seperti biasa tidak punya prasangka buruk kepada meli yang ada
saat meli memanggil aku , aku mejadi salah tingkah kayk orang yang aneh sampai
– sampai temenku memangil tidak aku hiraukan, aku duduk berdua sat itu di
tangga sekolah dekat ruangan kelasku, meli pun mulai membuka mulutnya untuk
berbicara tapi dengan keadaan muk yang bingung gitu.
“say aku mau ngomong sesuatu sama
kamu tapi kamu janagn marah dulun ya?”
“ia, ngomong aja dulu gimana mau
marah kalau kamu aja belum ngomong saying?”
Dedengan di luar dugaan ku
“perasaan kita udah tidak cocok
lagi deh stev?”
“hah, hah gak cocok ? gak cocok
dari mananya mel? Kita kan baik – baik aja selama ne?”
“ia, tapi aku gak bisa terusin
hubungan kita ini”
“kok gitu?( dengan nada marah)”
“pokoknya gitu deh”
“ya dah gimana nona ja deh aku
ikuti semua maumu, jadi mulai sekarang kita putus gitu?”
“iya……………………………….”
“ya dah kamu pergi sana jangan
pernah hadir di kehidupanku lagi untuk selamanya !”(dengan amarah tinggi)
Setelah meli pergi perasaanku gak
ada semangat mungkin saat ini hal yang masalah putus cinta ada pada diriku.
Bel skolah berbunyi menandakan
waktunya jam sekolah sudah habis, dengan tampang yang berlipat – lipat sampai
17 lipatan aku pulang , dan saat itu pula teman – teman ku bertanya
“brad, kenapa lo? Muka di lipet
kayak Koran yang mau dikiloin aja ”(candanya sambil tertawa terbahak- bahak)
“jangan bercanda deh aku lagi BT
neh………………………….”
“BT kenapa?”
“ meli mutusin aku……..brad”
“ hah, apa apa apa? Coba diulang!
“meli mutusin aku dodol”(dengan
suara keras)
“ kenapa gitu?, kan selama ni baik
– baik aja?”
“ ia, aku juga gak tau ah gak ada
ujan, gak ada angin dia ngomong gitu “
“ya dah, sabar sob”
“ia,ia, …………. Aku pulang duluan ya
sob?”
“ya, hati- hati jangan ngelamun
terus lo!”
“Okkkkkkkkkkkkkk brother”
Aku pulang dengan tampang putus
cinta (semua tau lah yang namanya putus cinta itu gimana) ancurnya mukaku kayak
Koran yang akan di jual pada pemulung, aku coba untuk melupakan semua dan
mencoba untuk membuka lembaran baru seiring dengan usahaku hatiku
berbicara”spirit,spirit wanita bukan hanya dia sajahilang satu tumbuh seribu.
Hari – hari mulai berjalan seperti biasa sperti dulu aku yang tidak punya pacar
sekarang aku lebih banyak menghabiskan banyak waktu bersama teman – teman, suka
duka dilaluli bersama sampai tidak terasa lagi sudah kelas XI / 2 lagi. Raut
wajahku perlahan membaik seiring berjalannya waktu dan bulan yang mengelilingi
bumi semakin lama semakin amazing .Kelas dua berjalan baru beberapa bulan banyak
perempuan yang mulai mendekatiku tapi aku berusaha untuk sendiri dulu, demi
sebuah prestasi yang baik dan membanggakan tanpa seorang pacar.
Semester 1 untuk kelas dua di
lewati dengan lumayan mulus kayak gitar spanyol dengan segudang masalah dan hal
yang terjadi saat itu, semester dua pun menyapa dengan senyuman yang indah.
Hingga akhirnya aku mulai melirik seorang cewek cantik asal kota kembang asli
dan mulai berpikir untuk mendapatkan cintanya dengan mengubah formasi yang ku
pakai dulu yaitu 1111 tembak menjadi 12333333333333333333 tembak baru 4, sedikit demi sedikit aku mulai pasang
aksi yang berupa PDKT yang di lakukan selama +- ½ bulan dan setelah selesai
porseni kelas atu yang terkenal dengan porklas ku coba menembak aini dengan
jurus elang menikam mangsanya, itupun tidak semulus yang pertama pacaran di
tembak langsung mati maksudnya di tembak langsung di terima tapi harus menunggu
3 bulan untuk dapat jawaban darinya. 3 bulan berlalu tak kunjung dapat jawaban
tentang kepastian di terima atau tidaknya cintaku, hingga aku menanyakan
kembali kepada aini
“ay, ini gimana udah 3 bulan kok
gak ada jawaban?”
“jawaban atas apa?”
“emang lupa?”
“atas rasaku padamu, kamu mau gak
jadi pacarku” dengan jentelnya ku ungkapkan semua itu di koridor seoklah yang
sepi tanpa seorangpun.
“eeu……………………. Aku butuh 3 hari lagi
untuk menjawab pertanyaan mu, boleh gak?”
“kalau bisa sekarang aja!”
“emang kamu gak kasihan apa sama
aku yang udah nunggu 3 bulan tentang kepastian itu ,,,, ay?”
“tapi yang ini gak bakalan lupa
stev?” dengan sedikit emosi
“ udah aku tunggu jawabanmu!”
sambil aku pergi meninggalkan aini
“ya, dah”
Percakapan aku dengan aini pun
berakhir dengan rasa yang sangat emosi karena dia ternyata menyepelekan apa
yang aku ucapkan tiga bulan yang lalu hingga tidak beberapa lama kemudian aku
pulang bersama teman – teman sehidup sepenanggunganku dan tidak lupa sebelum
pulang ke rumah masing – masing aku dan teman temanku nongkrong di tempat biasa
kami berkumpul setiap harinya.
Sesaat setelaah sampai di rumah
sekitar pukul 17.30 wib bersamaan dengan raja semesta kembali keperaduanya,
akupun bersih – bersih sambil mendendangkan lagu dan tanpa terasa waktu sudah
lumayan gelap mengajak ku selesai dari tempat yang segar itu, mamhku seraya
berteriak di sela-sela heningya malam itu aku mulai menanyakn apa yang terjadi
“mamah sayang ada pa?”
“ini stev tadi mamah liyat sesuatu
di luat sana”sambil menunjuk arah yang membuat mamah terkejut
“ah mamah ada – ada aja “
“bener stev”
“udah ah, stev ke kamar dulu kirain
ada apaan eh malah yang tidak –tidak di
takutin, mamah- mamah” sambil ku berjalan menuju singasana tempatku melepas
lelah.
Sesampainya di kamar ku ambil sang
teknologi canggih abad ini untuk sekedar mengirimkan kata – kata indah buat
aini sang calon pengisi kekosongan hatiku, dan mulai ku ketikan huruf demi
huruf sehingga menjadi rangkaian yang sangat indah seperti ini.
“telah lama ku menantimu
“Ku tunggu dirimu
“ku harapkan kamu
“semoga kamu bisa mengerti dan bisa
mencintaiku
“karena ku takan sia-siakanmu
“hiduplah bersamaku untuk lewati
hari-hari berdua
Lalu ku kirim tulisan yang mewakili
semua perasaanku saat itu dengan segudang harapan yang bersarang di pikiranku
dan asa yang hadir di jiwaku, ternyata smsku mendapat jawaban dari aini tapi
dia menjawabnya seperti ini
“persahabatan takan bisa putus
“tidak ada mantan sahabat
“tapi pacar suatu saat nanti akan
putus dan ada yang namanya bekas pacar
“lebih baik kita sahabatan aja yah
stev?”
“gak ah, aku maunya lebih dari
sekedar sahabat, aku tu sayang kamu aini?”
Waktu semakin larut bersamaan
setelah aku sms menyatakan perasaaan yang ada, tapi tak kunjung ada balasan dan
akhirnya putri malam mengajakku untuk
tertidur dan sekejapku terbius dengan sang malam yang kian mendekati akhir
untuk menyambut kaisar siang yang gagah perkasa yang selalu tampak di sebelah
timur alam ini.
****
Ke esokan harinya saat jam
istirahat sekolah tiba aku bertemu dengn aini di kantin pak sam di pinggir aula
sekolahku yang lumayan ramai pembelinya saat itu. Aku menarik aini dan mengajaknya
ke halaman aula .
“ay, gimana jawabanya ya atau
tidak?”
“kalau ya gimana tidak gimana?”
ainipun berbelit – belit menjawab pertanyaanku seakan – akan dia menolakku
secara tidak kusadari, aini mulai berjalan meninggalkanku tapi aku tidak
tinggal diam dan menyusul aini pada akhirnya kami berdua terhenti dijalan
sebelum masuk kelas hingga aini pun menjawab semua pertanyaanku dengan keras
dan lantang membuat anak- anak yang menyaksikan pada saat itu terdiam sekejap
dan memeberikan applause yang sangat meriah.
“ia, aku terima kamu jadi pacar aku
stev”
“beneeeeeeeeeeeeeeeer ay ?” sambil
aku pegang kedua tangannya untuk memastikan apa yang di ucapakannya barusan.
“bener stev”
“aku pegang kata – katamu, ya dah
makasih kamu dah nerima au jadi cowo kamu “
“ia , aku masuk kelas dulu ya
stev?”
“ok deh”
Sambil berlari kegirangan saking
bahagianya aku di terima sama aini, aku berlari tanpa memperlihatkan apa yang
ada di depan kiri kanan jalan yang ku piajk sehingga aku tersandung batu dan
terjatuh “bluk” mungkin seperti itu suara badanku yang menghantam tanah, sambil
menahan rasa sakit yang ku alami aku berjalan pelan untuk masuk ke kelas BERSAMBUNG :-)
0 komentar:
Posting Komentar